Monday, November 21, 2011

Rahmad: Malaysia Lebih Siap Adu Penalti



Tahniah pada Pasukan Harimau Muda Malaysia yang memenangi Pingat Emas Sukan SEA di Jakarta dan rasanya seluruh rakyat Malaysia tanpa mengira fahaman politik turut berkongsi kegembiraan atas kejayaan ini. Bagaimana pun melihat pada laporan akhbar Indonesia, rata-rata peminatnya tidak dapat menerima kekalahan itu.

Jurulatih Indonesia sendiri meletakkan pada pengambailan sepakan penalti pasukannya yang kurang bersedia berbanding pasukan Malaysia. Namun ada juga pemain yang bersikap profesional seperti Okto yang memuji pasukan Malaysia dan ucapkan tahniah.Apapun tahniah diucapkan pada Harimau Muda Malaysia.

(petikan dari KOMPASS)

Tjatur Wiharyo | Selasa, 22 November 2011 | 00:58 WIB Dibaca: 30017Komentar: 70| Share:

Pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan. JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Nasional U-23 Indonesia secara menyakitkan takluk 3-4 lewat adu penalti dari timnas U-23 Malaysia dalam laga final SEA Games cabang sepak bola, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Mimpi untuk meraih emas pertama sejak tahun 1991 sirna sudah.

Babak penalti dilakukan karena laga berakhir 1-1 sampai akhir babak tambahan. Bek Gunawan Dwi Cahyo menjadi algojo pertama yang gagal mengeksekusi penalti. Bola yang ditembakkannya membentur tiang gawang.

Peluang Timnas U-23 kembali terbuka setelah kiper Kurnia Meiga menggagalkan sepakan penalti Ahmad Fakhri. Namun, kabut kelam kembali menaungi Egi Melgiansyah dkk setelah Ferdinand Sinaga gagal menyelesaikan tugasnya. Eksekusinya digagalkan oleh Che Mat Khairul Fahmi.

Harapan Indonesia pun pupus saat pemain kelima Malaysia, Bakhtiar Baddrol, berhasil menaklukkan Kurnia Meiga.

"Sebelum adu penalti sebenarnya kita sudah siap. Namun, setelah melakukan adu penalti, Malaysia terlihat lebih siap. Beberapa pemain mereka juga sudah berpengalaman, seperti kiper mereka," ujar Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, dalam konferensi pers setelah laga.

"Sementara ada beberapa pemain kita yang tidak siap. Makanya, beberapa dari mereka terpaksa saya dorong untuk mengambil eksekusi penalti," lanjutnya.

Rahmad membantah ketidaksiapan timnya ini karena mereka memang tidak punya waktu mempersiapkan diri untuk menjalani adu penalti. Timnas U-23, katanya, sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ini, bahkan sebelum semifinal.

"Tetapi, belum tentu juga kami bisa menang. Karena di pertandingan besar, (yang diperlukan) bukan hanya skill, tetapi juga mental," tuturnya.

Rahmad kemudian menyampaikan permohonan maaf karena gagal memenuhi harapan masyarakat Indonesia. "Ini yang bisa saya persembahkan," tukasnya.

No comments:

Post a Comment